HOT NEWS

Rabu, 08 Februari 2012

"Womenpreneur" (Great Multi-Tasker, Great Passion, Great Idealism, Great Teacher)



Setiap kali diminta sebagai juri penghargaan entrepreneurship, perasaan yang muncul di benak saya selalu campur-aduk antara bangga, terinspirasi, sekaligus malu. Bangga karena bertemu dengan orang-orang hebat pengubah dunia, dengan karya yang luar biasa. Terinspirasi karena langkah-langkah terobosan mereka selalu menginspirasi saya keluar dari zona nyaman. Malu karena melihat karya-karya besar dan jerih-payah mereka, saya menjadi nothing, tak ada apa-apanya dibanding mereka

Great Multi-Tasker
Saya kagum luar biasa pada womenpreneur karena di tengah keterbatasan kodrati mengurus anak-anak, suami, dan keluarga yang super-ruwet, mereka masih mampu survive berkreasi menghasilkan something big. Wanita memang diciptakan Tuhan sebagai manusia multi-tasking, mengerjakan beraneka ragam pekerjaan sekaligus.

Great Passion
Satu kenyataan menarik yang saya dapat dari womenpreneur adalah bahwa mengurus anak sehari-hari menjadi sumber ide yang luar biasa bagi mereka dalam menjalankan bisnis. Anak bagi mereka adalah ide yang tak pernah ada habisnya. Ranty Restisari, salah satu pemenang di Womenpreneur Award misalnya, menemukan ide bisnisnya dari keprihatinannya mengenai tak adanya produk personal care untuk anak (sabun, sampo, atau pasta gigi) yang benar-benar alami (herbal atau organik), bukan dari bahan kimia.
Alhasil, ibu dua anak 3 dan 5 tahun yang memutuskan keluar dari posisi empuk di bank nasional terbesar ini berambisi memroduksi produk personal care untuk anak yang bahannya diambil dari sumber kekayaan alam Tanah Air yang melimpah. "Her children are her passion".

Great Idealism
Womenpreneur juga unik karena umumnya mereka memiliki idealisme yang luar biasa, baik ke anak, keluarga, masyarakat, bahkan ke negara. Dyah Yesnita Narendra Dewi, salah satu pemenang Womenpreneur Award dari Yogya, adalah womenpreneur pemula yang hebat. Visinya luar biasa menciptakan beragam produk (baju, tas, syal, cinderamata, hingga alas laptop) dari kain lurik menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual dan menjangkau semua kalangan konsumen mulai dari orang gedongan hingga masyarakat miskin pinggir jalan.
Misinya mulia, pertama, untuk mengangkat kain lurik sebagai kain tenun tradisional warisan budaya lokal yang harus dilestarikan. Kedua, mengangkat taraf kehidupan para pengrajin lurik yang makin terlupakan dan menciptakan lapangan pekerjaan di lingkungan sekitar.

Great Teacher
Womenpreneur juga strategis bagi negeri ini mengingat perannya sebagai ibu yang membesarkan anak-anak penerus bangsa. Sudah kita ketahui bersama bahwa pembentuk utama karakter anak-anak kita adalah ibu, bukan bapak. Ketika si ibu memiliki wawasan dan karakter entrepreneurship maka wawasan dan karakter itu akan menular ke si anak. Karena itu tumbuhnya womenpreneur di negeri ini akan membawa "trickle-down effect" berupa tumbuhnya generasi penerus berwawasan entrepreneurship.
Bangsa ini akan besar jika kelas entrepreneur-nya cukup besar dan berkontribusi signifikan. Nah, terkait dengan upaya membangun entrepreneur Indonesia dalam jumlah besar, womenpreneur memiliki fungsi luar biasa. Kenapa? Karena mereka memiliki power dalam melahirkan entrepreneur-entrepreneur masa depan dengan membentuk mental dan karakter entrepeneurship pada anak-anak mereka. Bangkit wahai womenpreneur Indonesia!!!

Penulis : Yuswohady


Yuswohady adalah pengamat bisnis dan pemasaran. Yuswohady bisa dihubungi via Twitter: @yuswohady dan www.yuswohady.com

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More