Belakangan ini berita jatuhnya
bangkai satelit begitu mencemaskan. Berita terakhir mengenai jatuhnya rongsokan
satelit Rusia Phono-Grunt. Semula diperkirakan, bangkai satelit itu akan jatuh
di China namun ternyata jatuh di Samudera Pasifik.
Masih ada ribuan bangkai satelit
yang beredar di angkasa. Bayangkan saja, satu satelit saja beratnya bisa
beberapa ton. Satelit Phono-Grunt saja beratnya 13,2 ton. Jika ada ribuan
satelit di orbit berarti ada ribuan ton juga massa bumi berkurang.
Sebenarnya berapa banyak massa
bumi berkurang karena banyaknya bangkai satelit dan satelit aktif yang masih
beredar di orbit? Ternyata hilangnya massa wahana angkasa itu tidak seberapa
berpengaruh pada pengurangan massa bumi. Karena, seperti satelit Phono-Grunt, satelit
itu kembali lagi ke bumi dalam bentuk rongsokan sehingga tak benar-benar
menghilangkan massa bumi.
Tetapi selain massa wahana itu,
ada sirkulasi massa lain yang berpengaruh pada besaran massa bumi. Menurut ahli
mikrobiologi Universitas Candridge, Inggris, Chris Smith dan fisikawan Dave
Ansell dari universitas yang sama, selama ini memang ada penambahan dan
pengurangan massa bumi. Bumi dengan gaya grafitasinya menarik debu-debu
antariksa yang setahunnya bisa mencapai 40.000 - 41.000 ton. Selain itu ada
tambahan sekitar 160 ton massa sebagai hasil dari efek pemanasan global.
Selain mendapat tambahan massa
baru, bumi juga melepas massa ke angkasa. Hilangnya massa bumi ini berasal dari
lepasnya gas hidrogen sebanyak 3 kg/detik sehingga setahun membuang massa bumi
sebanyak 95.000 ton. Selain itu melepas 1600 ton massa dari gas helium serta
hilangnya 16 ton massa akibat reaksi nuklir.
Dari perhitungan penambahan dan
pengurangan massa itu berarti massa bumi mengalami defisit massa yang besarnya
sekitar 50.000 ton setiap tahun. Walhasil, setiap tahun berat bumi berkurang
sebanyak 50.000 ton.
Kendati demikian, tak perlu
dicemaskan karena itu hanya 0,000000000000001% dari massa bumi yang saat ini
sekitar 6.000.000.000.000.000.000.000 ton. Jika pengurangan itu konstan maka
bumi baru akan habis setelah trilunan tahun. Saat ini usia bumi baru 5 miliar
tahun.
Penulis : Tim AndrieWongso
0 komentar:
Posting Komentar