HOT NEWS

Jumat, 18 Mei 2012

Rekening Bank Kehidupan


Apakah Anda mencintai kehidupan? Jangan hamburkan waktu, karena dari bahan itulah kehidupan dibuat."

Ucapan Benjamin Franklin (1706 - 1790) di atas, sungguh menarik dan menggelitik. Tak percaya? Mari kita hayati untukmencari pesan apa yang tersembunyi di balik itu. Andaikan setiap pagi rekening bank kita menerima transfer dana sebesar AS $ 86.400. Jumlah tersebut harus dihabiskan hari itu juga, karena malam harinya bank akan menghapus sisa yang tak terpakai. Apa yang akan kita perbuat dengan uang tersebut?

Hidup kita sesungguhnya bak sebuah rekening bank waktu. Setiap pagi kita diberi modal 86.400 detik. Malam harinya, sisa waktu yang tak terpakai akan dihapus. Begitu seterusnya. Tak ada cerita sisa saldo hari ini bisa dikumpulkan sebagai tabungan besok pagi. Setiap hari, kita harus bisa menginvestasikan modal yang diberikan guna memperoleh 
manfaat sebaik-baiknya dalam hidup, menyangkut kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan.

Kita bisa bertanya kepada seorang pelajar yang tinggal kelas, untuk menyadari betapa berharganya SATU TAHUN. Kita bisa bertanya kepada seorang ibu yang melahirkan bayi prematur, untuk menyadari betapa berharganya waktu SATU BULAN. Kita bisa bertanya kepada editor majalah mingguan, untuk menyadari berharganva waktu SATU MINGGU.
Untuk menyadari nilai SATU JAM, kita bisa bertanya pada sepasang kekasih yang sedang menunggu janji berkencan. Untuk menyadari nilai SATU MENIT, bisa bertanya pada seseorang yang ketinggalan kereta/ pesawat. Untuk menyadari nilai SATU DETIK, bisa bertanya pada orang yang baruterhindar dari tabrakan mobil.

Hargailah setiap detik yang kita miliki. Terlebih karena kita menggunakannya bersama-sama dengan orang-orang yang tercinta dalam menjalani hidup ini. Ingat, kemarin merupakan sejarah. Besok masih misteri. Hari ini adalah sebuah Anugrah. Jadi manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya dan penuh dengan rasa syukur.

"Time is not just A Money, Time is Life" 
Waktu bukan hanya uang, tapi waktu adalah nyawa kita.

Penulis : Rudy Lim

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More