HOT NEWS

Kamis, 05 April 2012

Stop Makan Buah Simalakama Setiap Hari



" Stop Makan Buah Simalakama Setiap Hari "

Coba perhatikan orang-orang di sekitar kita. Kebanyakan ada dua tipe saja.
Tipe pertama yaitu orang yang baik hati, tapi umumnya tidak punya kekuatan.
Tipe kedua punya kekuatan, tapi hatinya tidak baik.
Jarang dan susah sekali menemukan orang yang memiliki keduanya, yaitu punya kekuatan, penuh semangat akan tetapi baik hati serta tulus ikhlas.

Biasanya kalau sudah ketemu orang yang baik hati serta tulus ikhlas dengan wajah yang teduh, umumnya cara berjalannya pun lambaaaaat sekali dan tidak tahu kapan sampainya......menengok ke kiri dan ke kanan dengan lembuuuut sekali ... seolah takut keseleo leher ... ya seperti orang setengah hidup.

Sebaliknya kalau ketemu orang yg punya kekuatan, kemampuan, kekayaan dan semangat, maka umumnya hatinya tidak baik. Kita banyak temukan manusia jenis ini di TV-TV bukan ? Mereka pandai -bicara dan berdebat. Ilmunya mengagumkan kita. Sehingga kalau orang baik tadi ketemu di TV maka orang baik ini niscaya akan kalah "aura".
Kemudian di akhir pertemuan si orang baik itu lalu menyerahkan sebuah proposal sumbangan untuk anak yatim atau panti asuhan. Lalu dengan senyum bangga si orang tidak baik itu merogoh kocek dan memberi segepok uang sumbangan, kemudian si orang baik membungkukkan badannya seraya pergi.
Pemandangan yang ironis sekali, tapi sering kita temukan.

Saya coba perhatikan apa penyebabnya, ternyata kedua tipe ini memamg orang " kaffah ". Yang satu kaffah mengejar dunia, yang satu lagi kaffah mengejar akhirat. Dunia seolah terpisah dan terbelah menjadi dua kutub, Kutub Dunia dan Kutub Akhirat. Mereka dipaksa untuk memilih. Kalau ingin sukses di dunia tinggalkan dulu urusan agama. Kalau ingin akhirat maka tinggalkan urusan dunia. 

Guru dan Pembicara kita pun dibagi dunia, pembicara dunia dan pembicara akhirat. Coba perhatikan ahli pidato, motivator, semua terbagi dua. saja, yaitu pembicara dunia dan pembicara akhirat.
Pemisahan ini hanya akan menghasilkan manusia yang terbelah jiwanya atau dinamakan "split personality", karena kita selalu dipaksa untuk makan Buah Simalakma.
" Makan buah yang satu Bapak akan mati, makan buah yang kedua Ibu akan mati ". Kita dipaksa harus makan "buah simalakama "setiap hari, dan turun temurun !

Kalau saya diundang bicara, maka biasanya panitya pun sudah mengingatkan saya jauh-jauh hari dengan ketakutan, " Pak tolong jangan bicara agama dulu ya untuk kali ini, karena tema saat ini tentang adalah pencapaian target dan kinerja saja".

Kita harus lempar dan buang Simalakama jenis ini, kita harus ganti dengan jenis buah-buahan yang lain, yaitu kalau kita makan buah itu maka keduanya harus hidup. kalau kita makan yg satu Bapak tetap hidup sehat, kalau kita makan buah yang satu Ibu tetap hidup sehat.

Nabi Mihammad berpesan : " Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT, daripada orang mukmin yg lemah "
( HR.Muslim, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad )

Ingatlah juga doa kita ini yang hampir kita baca setiap hari :

" Robbana atina fiddunya hasanah, wa fill akhirati hasanah, 
waqina adzabannar "

Kuala Lumpur' 5 April 2012.
Salam 165.
Ary Ginanjar Agustian

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More