" Stop Makan Buah Simalakama Setiap Hari "
Coba perhatikan orang-orang di sekitar kita. Kebanyakan ada dua tipe saja.
Tipe pertama yaitu orang yang baik hati, tapi umumnya tidak punya kekuatan.
Tipe kedua punya kekuatan, tapi hatinya tidak baik.
Jarang dan susah sekali menemukan orang yang memiliki keduanya, yaitu punya
kekuatan, penuh semangat akan tetapi baik hati serta tulus ikhlas.
Biasanya kalau sudah ketemu orang yang baik hati serta tulus ikhlas dengan
wajah yang teduh, umumnya cara berjalannya pun lambaaaaat sekali dan tidak tahu
kapan sampainya......menengok ke kiri dan ke kanan dengan lembuuuut sekali ...
seolah takut keseleo leher ... ya seperti orang setengah hidup.
Sebaliknya kalau ketemu orang yg punya kekuatan, kemampuan, kekayaan dan
semangat, maka umumnya hatinya tidak baik. Kita banyak temukan manusia jenis
ini di TV-TV bukan ? Mereka pandai -bicara dan berdebat. Ilmunya mengagumkan
kita. Sehingga kalau orang baik tadi ketemu di TV maka orang baik ini niscaya
akan kalah "aura".
Kemudian di akhir pertemuan si orang baik itu lalu menyerahkan sebuah proposal
sumbangan untuk anak yatim atau panti asuhan. Lalu dengan senyum bangga si
orang tidak baik itu merogoh kocek dan memberi segepok uang sumbangan, kemudian
si orang baik membungkukkan badannya seraya pergi.
Pemandangan yang ironis sekali, tapi sering kita temukan.
Saya coba perhatikan apa penyebabnya, ternyata kedua tipe ini memamg orang
" kaffah ". Yang satu kaffah mengejar dunia, yang satu lagi kaffah
mengejar akhirat. Dunia seolah terpisah dan terbelah menjadi dua kutub, Kutub
Dunia dan Kutub Akhirat. Mereka dipaksa untuk memilih. Kalau ingin sukses di
dunia tinggalkan dulu urusan agama. Kalau ingin akhirat maka tinggalkan urusan
dunia.
Guru dan Pembicara kita pun dibagi dunia, pembicara dunia dan pembicara
akhirat. Coba perhatikan ahli pidato, motivator, semua terbagi dua. saja, yaitu
pembicara dunia dan pembicara akhirat.
Pemisahan ini hanya akan menghasilkan manusia yang terbelah jiwanya atau
dinamakan "split personality", karena kita selalu dipaksa untuk makan
Buah Simalakma.
" Makan buah yang satu Bapak akan mati, makan buah yang kedua Ibu akan
mati ". Kita dipaksa harus makan "buah simalakama "setiap hari,
dan turun temurun !
Kalau saya diundang bicara, maka biasanya panitya pun sudah mengingatkan saya
jauh-jauh hari dengan ketakutan, " Pak tolong jangan bicara agama dulu ya
untuk kali ini, karena tema saat ini tentang adalah pencapaian target dan
kinerja saja".
Kita harus lempar dan buang Simalakama jenis ini, kita harus ganti dengan jenis
buah-buahan yang lain, yaitu kalau kita makan buah itu maka keduanya harus
hidup. kalau kita makan yg satu Bapak tetap hidup sehat, kalau kita makan buah
yang satu Ibu tetap hidup sehat.
Nabi Mihammad berpesan : " Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
dicintai oleh Allah SWT, daripada orang mukmin yg lemah "
( HR.Muslim, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad )
Ingatlah juga doa kita ini yang hampir kita baca setiap hari :
" Robbana atina fiddunya hasanah, wa fill akhirati hasanah,
waqina adzabannar "
Kuala Lumpur' 5 April 2012.
Salam 165.
Ary Ginanjar Agustian
0 komentar:
Posting Komentar