Musni Umar - detikRamadan
Jakarta - Salah satu keutamaan bulan Ramadan ialah pada
17 Ramadan, Allah menurunkan Alquran untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia,
sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Baqarah ayat 185, "Syahru
ramadhanallazii unzila fiihil qur'an hudan linnaas" (Pada bulan
Ramadan telah diturunkan Alquran untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia).
Pada ayat ke 2 surat Al Baqarah, Allah menegaskan, "Zaalikal kitaabu
laa raiba fiihi hudan lilmuttaqiin," (inilah Al Kitab (Alquran),
tidak ada keragu-raguan di dalamnya untuk menjadi petunjuk bagi orang-orang
yang bertakwa).
Oleh karena itu, setiap tahun, umat Islam di manapun mereka berada, selalu
memeringati Nuzulul Qur'an yaitu permulaan turunnya Alquran kepada Nabi
Muhammad SAW yang jatuh tanggal 17 Ramadan. Peringatan Nuzulul Qur'an tidak
selamanya pada tanggal tersebut. Ada kalanya sebelum, pada saat dan sesudah 17
Ramadan. Patokannya peringatan Nuzulul Qur'an dalam bulan Ramadan, dan umumnya
diisi antara lain penyampaian hikmah Nuzulul Qur'an.
Alquran atau Qur'an berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata "qara
a-yaqrau-qur'aanan" yang artinya bacaan. Nama lain Alquran tidak kurang
dari 18 nama, dan nama-nama itu disebutkan dalam Alquran.
Nama Alquran dalam berbagai bentuk paling banyak disebut dalam Alqur'an. Tidak
kurang dari 71 kali disebut, diantaranya terdapat dalam surat Al Qiyamah ayat
17 dan 18, "Inna 'alainaa jam'ahu wa qur'aana fa izaa qara'naahu
fattabi'qur'aana", (sesungguhnya mengumpulkan Alqur'an (didalam dadamu)
dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. Karena
itu jika Kami telah membacanya, hendaklah kamu ikut bacaannya).
Kemungkinan besar karena kata "Qur'an" dalam segala bentuk kata,
banyak disebut di dalam Alquran, menjadi alasan kitab suci umat Islam, dinamakan
Alquran seperti yang kita kenal sekarang.
Selain itu, Allah juga menyebut Alquran dengan nama lain seperti
"Alkitab" sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 2 yang
berbunyi: "Zaalikal kitaabu laa raiba fiihi hudallilmuttaqiin" (Inilah
Alkitab yang tidak ada keragu-raguan didalamnya, sebagai petunjuk bagi
orang-orang yang bertakwa).
Disamping itu, Allah juga menyebut Alquran dengan nama "Alfurqan"
yang artinya pembeda, sebagaimana disebutkan dalam Alqur'an surat Alfurqan ayat
1, "tabaarakallazii nazzalal furqaana li'abdihi liyakuuna
lil'alamiina naziira," (Maha suci Allah yang telah menurunkan Al
Furqan kepada hamba-Nya (Muhammad) supaya dia memberi peringatan bagi seluruh
alam semesta).
Alquran adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)
kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia dan
orang-orang yang bertakwa, dan membacanya adalah ibadat.
Alquran terdiri dari 30 bagian yang disebut juz dan 114 bagian yang dikenal
dengan nama surat (surah). Surat terpanjang adalah surat Albaqarah sebanyak 286
ayat dan surat terpendek ialah surat Alkautsar, surat Annasr dan Al'ashr yang
terdiri 3 ayat.
Alquran diturunkan kepada Muhammad SAW secara berangsur-ansur selama 22 tahun 2
bulan dan 22 hari. Beberapa penulis wahyu yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW
ialah Zaid bin Stabit, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, dan Ubay
bin Kaab.
Selain mereka menulis ayat -ayat Alquran di pelepah kurma, lempengan batu, daun
lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang-tulang binatang, mereka
dan para sahabat lainnya langsung menghafal ayat-ayat Alquran seperti yang
dilakukan Nabi Muhammad SAW, sehingga Alquran terpelihara kesahihannya
sepanjang zaman karena ditulis dan dihafal sampai sekarang ini.
Wahyu pertama dan terakhir
Adapun wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ialah terdapat
dalam surat Al Alaq yang terdiri dari 5 ayat yaitu: "Iqra
bismirabbikallazii khalaq, khalaqal insaana min alaq, Iqra' warabbukal akram,
allazii 'allama bilqalam, allamal insaana maa lam ya'lam," ( Bacalah
dengan nama Tuhanmu yang menjadikan. Yang menjadikan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmu teramat mulia. Yang mengajarkan dengan pena (tulis
baca). Yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya).
Setelah Alquran turun berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW selama 22 tahun
2 bulan dan 22 hari, di Makkah dan Madinah, maka pada tahun ke 10 hijrah Nabi
Muhammad SAW melaksanakan haji wada' (haji perpisahan). Sewaktu Nabi Muhammad
SAW masih diatas unta di padang Arafah, Allah menurunkan ayat terakhir yang
disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 3 yang berbunyi: "Alyauma
akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum ni'maty waradhiitu lakumul islaama
diinaa" (Pada hari ini Aku telah sempurnakan untuk kamu agamamu, dan
Aku telah cukupkan kepada kamu nikmat-Ku, dan Aku ridho Islam sebagai agama
kamu).
Dua bulan setelah haji wada’, Nabi Muhammad SAW sakit dan pada 12 Rabiul awal
tahun ke 11 hijrah, Nabi Muhammad SAW wafat dan kemudian kepemimpinan Islam
dilanjutkan para sahabat seperti Abu Bakar Asshiddiq, Umar bin Khattab, Usman
bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan sampai Islam menjadi agama mayoritas di
Indonesia.
Pentingnya Pendidikan
Para penafsir Alquran dan pakar Islam yang mengkaji ayat pertama sampai kelima
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dimulai dengan perintah membaca
(iqra'), yang dalam kaidah ushul fiqh disebutkan bahwa setiap perintah berarti
wajib "al amru lil wujub". Maknanya, perintah membaca wajib
dilaksanakan, walaupun yang diperintah membaca dalam ayat tersebut adalah Nabi
Muhammad SAW, tetapi karena umat Islam merupakan umat Muhammad SAW, maka
perintah membaca juga wajib bagi setiap muslim laki-laku dan perempuan.
Pada ayat keempat, "allazii allama bilqalam" (Yang
memerintahkan untuk menulis dengan pena/kalam).
Maknanya, yang wajib dilakukan umat Islam, tidak hanya membaca, tetapi juga
menulis.
Dengan demikian, perintah membaca dan menulis merupakan kewajiban bagi setiap
muslim laki-laki maupun perempuan. Manifestasi dari kewajiban membaca dan
menulis, maka pendidikan di sekolah, merupakan sarana untuk belajar dan menulis
yang wajib diikuti.
Itu sebabnya menuntut ilmu menurut sabda Nabi Muhammad SAW adalah wajib, "thalabul
ilmi fariidhatun 'alaa kulli muslimin wa muslimatin" (menuntut ilmu
adalah wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan).
Saking penting pendidikan, Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk menuntut ilmu
sekalipun di negeri China, "ultlubil 'ilma wa bisshiin".
Maka pendidikan dalam Islam sangat penting, sehingga diwajibkan untuk diamalkan
dengan menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan.
Kesimpulan
Peringatan Nuzulul Qur'an yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Ramadan,
hendaknya dipetik dan diamalkan spirit ayat 1-5 dalam surat Al Alaq terutama
perintah membaca dan menulis yang belum menjadi budaya di kalangan umat Islam
dan seluruh bangsa Indonesia .
Momentum peringatan Nuzulul Qur’an harus menjadi titik awal (starting point)
bagi umat Islam dan seluruh bangsa Indonesia untuk membiasakan dan membudayakan
membaca dan menulis.
Oleh karena itu, pendidikan sebagai sarana untuk membudayakan membaca dan
menulis harus menjadi program utama setiap keluarga, masyarakat, bangsa dan
Negara. Untuk mewujudkan hal itu, maka pemerintah, masyarakat sipil (civil
society), media elektronik, cetak dan online harus bekerja sama menggelorakan
semangat membaca dan menulis di kalangan umat Islam dan seluruh bangsa
Indonesia.
Pada saat yang sama pendidikan pra sekolah, sekolah dasar, menengah pertama dan
atas serta perguruan tinggi, harus melatih pelajar, siswa dan mahasiswa untuk
membiasakan dan membudayakan membaca dan menulis.
Membaca dan menulis sebagai bagian dari proses belajar dalam sistem pendidikan,
sangat penting dan menentukan masa depan seluruh bangsa Indonesia yang
mayoritas umat Islam. Membaca dan menulis adalah pintu gerbang untuk meraih
kemajuan dan kejayaan seluruh bangsa Indonesia.