Oleh : M.Hilmi | Yahoo!News
Salah satu suguhan khas di bulan Ramadan adalah maraknya
lagu-lagu religius baik di televisi maupun radio lokal. Akan tetapi kadang,
televisi maupun radio lokal hanya memutarkan lagu sama yang lama-lama bisa
membuat kita bosan.
Berikut adalah daftar lagu yang mungkin bisa memberi alternatif di antara
lagu-lagu religius yang ada.
Efek Rumah Kaca. (Kapanlagi)
Efek Rumah Kaca — Debu-Debu Beterbangan
Band yang pernah mendapat predikat “Penyelamat Musik Indonesia” oleh sebuah
media musik ini menampilkan versi yang unik dari tafsiran Al-Qur’an surat
Al-Ashr. Lagu mereka bercerita tentang bagaimana manusia terkadang sering lalai
dalam hal-hal duniawi, sebuah hal yang akan kita sesali nantinya di hari
penghitungan. Dibalut dengan musik yang cenderung gelap, lagu ini bisa membantu
kita dalam merenungi tentang apa-apa yang selama ini telah kita perbuat.
SORE — Keangkuhanku
Di tahun 2005, “Centralismo” album debut dari band Sore mendapat penghargaan
“Five Asian Albums Worth Buying” dari majalah Time Asia. “Keangkuhanku” adalah
lagu ke-7 dari album tersebut. Di lagu ini, Sore menyanyikan bagaimana manusia
sering tertelan angkuh untuk kemudian menjadi lupa akan apa-apa yang jadi
karunia Tuhan. Diiringi musik bernuansa ’60-an , pada bagian reff Sore
menyanyikan permohonan maaf pada Tuhan atas semua keangkuhan juga dosa yang
telah dilakukan.
Tigapagi — Menari
Tigapagi adalah tiga pria Bandung memainkan gitar akustik dengan nuansa Sunda
kental dengan penulisan lirik yang puitis dan dalam. Pada tahun 2009, mereka
termasuk salah satu dari finalis kompetisi musisi independen yang kemudian
mendapat jatah satu lagu dalam kompilasi musisi independen tersebut. Di lagu ini,
mereka bercerita tentang semunya nikmat dunia yang terkadang membuat lupa akan
nikmat surgawi yang abadi. Lirik “hanya mahluk bodoh yang berfikir nikmat
dunia, melebihi nikmat surgawi” seperti teman merenung yang pas di jam tiga
pagi hari.
The Morning After — #1
The Morning After adalah salah satu band asal Kota Malang yang cukup sukses di
skala nasional. Setelah di tahun 2008 mereka menjadi salah satu finalis
kompetisi musik independen, di tahun yang sama, mereka mendapat kontrak rekaman
album penuh. Lagu #1 (dibaca nomor satu) adalah salah satu lagu dari album
penuh “Another Day Like Today” tersebut. Lagu ini mengajak kita untuk terus
bersyukur kepada Tuhan atas apa-apa yang telah dikaruniakan kepada kita
manusia. Untuk tetap bersyukur walau apa yang kita hadapi, selalu tak ada
salahnya untuk bersyukur kepada-Nya; Tuhan. Sang nomer satu.
0 komentar:
Posting Komentar