Kehilangan motivasi dalam bekerja
bisa mengancam masa depan karier kita. Simak kiat dari Annemarie Cross (seorang
konsultan karier yang menyebut dirinya sebagai personal branding strategist)
agar bisa menjaga motivasi untuk menggapai prestasi puncak.
• Jangan terjebak pada satu
masalah. Segeralah cari kegiatan lain atau beristirahatlah.
Kadang kala, tanpa disadari, kita terbebani dan akhirnya mengalami degradasi
moral dan mental akibat dari permasalahan yang tak kunjung henti. Saat satu
masalah atau pekerjaan di kantor belum selesai, pekerjaan lain segera
menimpali. Jangan jadikan hal itu sebagai beban. Sadari bahwa itu adalah
kondisi yang manusiawi dan semua orang bisa mengalaminya.
Maka, jika hal itu dirasa sudah
sangat membebani pikiran, tak ada salahnya untuk beristirahat sejenak. Cuti
atau liburan dengan meninggalkan pekerjaan, serta mengambil jarak dari masalah
sering kali bisa membuka banyak perspektif berpikir sehingga solusi terbaik
bisa didapatkan. Jika pikiran sudah kembali segar, segeralah untuk mencari cara
terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan satu per satu.
• Maksimalkan potensi,
bagikan pekerjaan.
Berbagi beban pekerjaan adalah hal yang wajar, sepanjang masih ada saling
pengertian dengan sesama rekan kerja. Karena itu, jika ada pekerjaan yang
menumpuk, cobalah bagi pekerjaan sesuai dengan potensi terbaik yang kita
miliki. Misalnya kita jago membuat konsep namun lemah dalam eksekusi, cobalah
cari rekan kerja yang lebih jago di lapangan. Berbagilah tugas sehingga tugas
bisa selesai dengan lebih maksimal.
• Kenali waktu terbaik dari
diri kita.
Ciptakan suasana yang bisa memicu mood kita keluar dengan cepat dan
maksimal. Salah satunya, adalah mengenali jam dan kondisi yang paling sering
membuat mood kita keluar dengan mudahnya. Misalnya, kita terbiasa bekerja di
malam hari saat sepi, cobalah untuk benar-benar memaksimalkan waktu itu untuk
pekerjaan-pekerjaan yang lebih berat. Dengan begitu, beban kerja tak akan
menumpuk dan mengganggu motivasi kerja.
• Mengelompokkan tugas yang
hampir sama
Biasanya ada beberapa tugas yang paling kita senangi atau justru sebaliknya,
kurang disukai. Cobalah kelompokkan pekerjaan tersebut menjadi satu bagian.
Lantas, misalkan kita lebih cenderung menyukai mengerjakan yang sulit dulu baru
yang lebih mudah, cobalah selesaikan kelompok pekerjaan yang kurang kita sukai
dulu. Begitu juga sebaliknya. Dengan cara itu, kita akan menghemat banyak waktu
sehingga motivasi kita pun bisa kita pelihara karena pekerjaan bisa
terselesaikan lebih cepat.
• Tingkatkan konsentrasi
Kenali hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian kita pada pekerjaan utama. Yang
paling sering saat ini barangkali adalah godaan masuknya email yang berkedip di
komputer atau layanan panggilan chatting dari rekanan kita. Bila memang bisa
dialihkan atau belum sangat penting untuk dibalas, kalau perlu hilangkan
fasilitas tersebut dari layar komputer utama. Dengan begitu, konsentrasi kerja
bisa lebih maksimal dan pekerjaan pun segera selesai, sehingga motivasi pun
terus terjaga.
• Jangan lupa beri
penghargaan pada diri sendiri
Sekali lagi, penghargaan pada diri sendiri adalah hal yang juga utama untuk
kita perhatikan dalam menjaga motivasi kerja. Karena itu, dalam setahun,
setidaknya jadwalkan liburan ke tempat impian atau hadiahkan barang yang kita
suka. Dengan begitu, kita akan selalu termotivasi dan bahagia, terutama saat
menerima "hadiah" dari prestasi kerja yang telah kita hasilkan.
Penulis : Tim AndrieWongso
0 komentar:
Posting Komentar